MERAMU HASIL BELAJAR

BERDASARKAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN KHD


Landasan transformasi pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang terkait pada filosofis pendidikan Bapak Ki Hajar Dewantara di mana seorang pendidik harus menuntun segala kodrat yang dimiliki anak sehingga dengan tuntunan yang dilakukan pendidik memahami segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh peserta didiknya. Dalam dunia pendidikan yang berlandaskan filosofis Bapak Ki Hajar Dewantara seorang guru juga menggunakan metode Among dalam mendidik siswa di mana guru tidak memaksakan kehendaknya terhadap para peserta didik dalam artian guru memberikan tuntunan bagi para peserta didik sehingga perkembangan peserta didik baik secara lahir maupun batin. Seorang pendidik juga harus mampu menyesuaikan pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman anak di mana kodrat alam seorang anak merupakan bermain sehingga Setiap anak menginginkan pada setiap kegiatannya hanyalah bermain maka dari itu guru harus mampu menyeimbangkan pembelajaran dengan kegiatan bermain terlebih lagi pada zaman sekarang yang banyak media-media pembelajaran yang dapat disampaikan kepada siswa dengan teknik bermain sehingga siswa berada pada kodratnya dan menerima pembelajaran dengan hati yang gembira. Dunia pendidikan yang kita berikan kepada peserta didik harus berpihak pada peserta didik tersebut dalam artian guru harus menghambat pada anak di mana guru harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar anak sehingga anak merasa nyaman dalam mengikuti pembelajaran yang dia senangi dan tidak merasakan penekanan terhadap pembelajaran yang dia tidak mengerti akan tetapi dengan sistem Among yang dilakukan guru anak akan mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain membangun pengetahuan peserta didik guru juga harus mampu membangun karakter siswa di mana karakter siswa merupakan perpaduan antara gerakan pikiran perasaan dan kehendak atau kemauan peserta didik sehingga menimbulkan dorongan untuk mencapai hasil belajar yang baik dari ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Untuk mewujudkan pendidikan berdasarkan filosofis Ki Hajar Dewantara sebagai pendidik kita harus memberikan kemerdekaan dalam pendidikan seorang anak karena anak bukanlah Tabula Rasa Di mana peserta didik yang kita ajar bukanlah kertas kosong yang bisa kita Arahkan sesuai dengan keinginan kita akan tetapi kita menuntun suatu hal yang ingin dicapai oleh peserta didik Sehingga peserta didik merasa bahwa dia mencapai suatu hal sesuai dengan apa yang ingin dia capai. Diibaratkan guru merupakan seorang petani dan siswa merupakan tanaman, seorang petani akan memahami kondisi dari tanaman yang dia tanam Begitu juga dengan kita sebagai guru juga harus mampu memahami kondisi peserta didik yang kita ajar sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan belajar mereka. Diibaratkan seorang petani menanam sebuah padi maka petani tersebut harus mampu memahami pupuk, tingkat kelembaban tanah agar menghasilkan padi terbaik dan padi yang ditanam oleh petani tidak akan berubah menjadi jagung, Begitu juga dengan siswa yang kita ajarkan jika kita mengajar siswa yang menyukai mata pelajaran sosial maka kita harus mengarahkan siswa tersebut pada mata pelajaran sosial tersebut bukan berarti kita meninggalkan mata pelajaran lain akan tetapi sebagai pendidik kita harus fokus pada hal yang disukai oleh siswa.

Pendidikan yang memerdekakan yang selaras dengan pemikiran Bapak Ki Hajar Dewantara merupakan kodrat anak di mana dunia anak merupakan dunia yang bermain, sebagai pendidik guru harus mampu menggunakan strategi bermain seperti metode Montessori dan taman anak frobel. Metode mentoshori merupakan metode belajar yang terfokus pada kearifan anak di mana metode ini menawarkan pembelajaran yang langsung dengan kegiatan praktikum dan permainan kolaboratif. Montessori berbeda dengan metode tradisional yang bersifat pasif di mana pada kelas Montessori para siswa diberikan kesempatan untuk menjadi apa yang mereka inginkan sehingga dengan metode pembelajaran ini para peserta didik merasa bahwa mereka meraih potensinya sesuai yang mereka inginkan. Metode montessori mengajarkan 5 bidang utama,mulai kemampuan berbahas,konsep matematika,budaya sensorik dan kemampuan sehari-hari.Metode montesseri akan membuat anak di latih untuk berkomunikasi. Dengan melaksanakan pendidikan yang memerdekakan peserta didik maka akan melahirkan peserta didik yang berkarakter yang terbentuk asas profil belajar Pancasila di mana akan melahirkan para siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinaan Global gotong royong, Mandiri, kreatif serta menjadi peserta didik yang bernalar kritis.

Komentar